/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Nafeeza Collection (Aneka Tas)

Monday 14 October 2013

Instrumen HAM dalam Al Qur'an

Islam adalah ajaran pertama yang mangakui hak asasi manusia di tengah kegelapan dan perbudakan dunia. Islam menjadikan itu sebagai prinsip nilai akidah, yang ia memuliakan manusia dan memberikan kepadanya kebebasan dan kemuliaan hidup. Maka ia pun menghormati agama, darah atau jiwa, harga diri atau kehormatan, akal dan harta bendanya. Ia tidak
memaksa orang untuk beragama atau berkeyakinan apapun, namun sekedar menuntun. Ia menghargai pilihan, pikiran dan pengetahuannya.
Meskipun Islam tidak menetapkan piagam secara khusus tentang hak-hak asasi manusia, namun Al Quranul Karim dan Sunah Nabawiyah memberikan fokus terhadap hak-hak asasi, yang di kalangan umat lain telah dihancurkan. Islam dan Hak Asasi Manusia merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena 17 abad yang lalu Islam telah mengajarkan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia. Said Hawwa dalam bukunya Al Islam menjelaskan bahwa tujuan diturunkannya Syari’at Islam adalah:
1.    Menjaga dien (agama)

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya Telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang kepada buhul tali yang amat Kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah:256)

Al Qur’an telah memberikan rambu-rambu yang jelas dalam menghormati agama. Memaksakan keyakinan agama kepada orang lain adalah terlarang. Quraish Shihab menerangkan alasan tidak ada paksaan untuk memasuki agama (Islam), karena telah jelas perbedaan antara jalan yang lurus dengan jalan yang sesat.
Maka sesungguhnya antara kebenaran dan kebathilan sudah jelas dan nyata perbedaannya, bagi orang-orang yang beriman kepada Allah sajalah yang akan memilih agama yang haq, dien Islam. Dan ajaran Islam sekedar memberikan tuntunan dan bimbingan yang sempurna bagi pilihan, pikiran dan pengetahuan manusia.
Dari ayat ini kita dapat mengetahui bahwa ajaran Islam sangatlah menjaga dien (agama) dan memberi kebebasan kepada manusia untuk memilih jalan yang lurus ataukah jalan yang sesat. Konsekuensinya telah diterangkan dengan sangat jelas, jika memilih jalan yang sesat maka ia akan menanggung akibatnya demikan juga jika memilih jalan lurus maka sesungguhnya ia telah berpegang pada tali yang amat kuat.

2.    Menjaga jiwa

 “Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. As Syams: 9 – 10).

Islam sangat menghormati jiwa. Hidup merupakan hak setiap insan. Bahkan dalam peperangan sekalipun Islam mengajarkan untuk tetap menghargai nyawa. Dalam hukum perang Islam mengajarkan untuk tidak membunuh wanita dan anak-anak juga tidak merusak pepohonan.

Oleh karena itu, Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya (Al Ma’idah, 32)


Rasulullah sendiri mengharamkan pembunuhan tanpa alasan yang jelas. Seperti sabda beliau saat haji Wada’, Rasulullah SAW menegaskan hakikat hak-hak ini. Beliau bersabda, “Sesungguhnya darah, harta kekayaan, dan harga diri kalian adalah terhormat, sebagaimana terhormatnya hari kalian ini, di negeri kalian dan di bulan ini.” Lalu beliau memerintahkan para pemimpin untuk menyuruh keluarga dan karib kerabatnya untuk memiliki komitmen terhadap hak-hak dan kewajiban sebelum memerintahkan orang lain. Di antara perkataan beliau adalah, “Sesungguhnya setiap riba itu harus dihapuskan, akan tetapi bagi kalian adalah modal kalian, janganlah kalian menzalimi dan jangan pula dizalimi. Riba yang paling awal aku hapuskan adalah riba Abbas bin Abdul Muthalib. Setiap darah di jalan jahiliyah dihapuskan. Dan darah pertama yang aku hapuskan adalah darah Ibnu Rabi’ah Al Harits bin Abdul Muthalib”

3.    Menjaga akal
 
Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (ilmu pengetahuan). (QS Ar Rahmaan: 33)

Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589], Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(QS. Al Alaq 4-5)

[1589]  Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.

4.    Menjaga harta
รถ Katakanlah: "Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS At Taubah: 24)


5.    Menjaga kehormatan


Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.( QS. Al Hujuraat: 13)

No comments:

Post a Comment