Islam
adalah ajaran pertama yang mangakui hak asasi manusia di tengah kegelapan dan
perbudakan dunia. Islam menjadikan itu sebagai prinsip nilai akidah, yang ia
memuliakan manusia dan memberikan kepadanya kebebasan dan kemuliaan hidup. Maka
ia pun menghormati agama, darah atau jiwa, harga diri atau kehormatan, akal dan
harta bendanya. Ia tidak
memaksa orang untuk beragama atau berkeyakinan apapun, namun sekedar menuntun. Ia menghargai pilihan, pikiran dan pengetahuannya.
memaksa orang untuk beragama atau berkeyakinan apapun, namun sekedar menuntun. Ia menghargai pilihan, pikiran dan pengetahuannya.
Meskipun
Islam tidak menetapkan piagam secara khusus tentang hak-hak asasi manusia,
namun Al Quranul Karim dan Sunah Nabawiyah memberikan fokus terhadap hak-hak
asasi, yang di kalangan umat lain telah dihancurkan. Islam dan Hak Asasi
Manusia merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena 17 abad yang lalu
Islam telah mengajarkan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia. Said Hawwa
dalam bukunya Al Islam menjelaskan
bahwa tujuan diturunkannya Syari’at Islam adalah:
1.
Menjaga dien (agama)
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama
(Islam); Sesungguhnya Telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.
Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah,
Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang kepada buhul tali yang amat Kuat yang
tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al
Baqarah:256)
Al
Qur’an telah memberikan rambu-rambu yang jelas dalam menghormati agama.
Memaksakan keyakinan agama kepada orang lain adalah terlarang. Quraish Shihab
menerangkan alasan tidak ada paksaan
untuk memasuki agama (Islam), karena telah jelas perbedaan antara jalan
yang lurus dengan jalan yang sesat.
Maka
sesungguhnya antara kebenaran dan kebathilan sudah jelas dan nyata perbedaannya,
bagi orang-orang yang beriman kepada Allah sajalah yang akan memilih agama yang
haq, dien Islam. Dan ajaran Islam sekedar memberikan tuntunan dan bimbingan
yang sempurna bagi pilihan, pikiran dan pengetahuan manusia.
Dari
ayat ini kita dapat mengetahui bahwa ajaran Islam sangatlah menjaga dien
(agama) dan memberi kebebasan kepada manusia untuk memilih jalan yang lurus
ataukah jalan yang sesat. Konsekuensinya telah diterangkan dengan sangat jelas,
jika memilih jalan yang sesat maka ia akan menanggung akibatnya demikan juga
jika memilih jalan lurus maka sesungguhnya ia telah berpegang pada tali yang
amat kuat.
2.
Menjaga jiwa
“Sesungguhnya
beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya merugilah orang
yang mengotorinya.” (QS. As Syams: 9 – 10).
Islam
sangat menghormati jiwa. Hidup merupakan hak setiap insan. Bahkan dalam
peperangan sekalipun Islam mengajarkan untuk tetap menghargai nyawa. Dalam
hukum perang Islam mengajarkan untuk tidak membunuh wanita dan anak-anak juga
tidak merusak pepohonan.
Oleh karena itu, Kami tetapkan (suatu hukum)
bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa membunuh seorang manusia, bukan karena
orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka
bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa
memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara
kehidupan manusia semuanya (Al Ma’idah, 32)
Rasulullah
sendiri mengharamkan pembunuhan tanpa alasan yang jelas. Seperti sabda beliau
saat haji Wada’, Rasulullah SAW menegaskan hakikat hak-hak ini. Beliau
bersabda, “Sesungguhnya darah, harta kekayaan, dan harga diri kalian adalah
terhormat, sebagaimana terhormatnya hari kalian ini, di negeri kalian dan di
bulan ini.” Lalu beliau memerintahkan para pemimpin untuk menyuruh keluarga dan
karib kerabatnya untuk memiliki komitmen terhadap hak-hak dan kewajiban sebelum
memerintahkan orang lain. Di antara perkataan beliau adalah, “Sesungguhnya
setiap riba itu harus dihapuskan, akan tetapi bagi kalian adalah modal kalian,
janganlah kalian menzalimi dan jangan pula dizalimi. Riba yang paling awal aku
hapuskan adalah riba Abbas bin Abdul Muthalib. Setiap darah di jalan jahiliyah
dihapuskan. Dan darah pertama yang aku hapuskan adalah darah Ibnu Rabi’ah Al
Harits bin Abdul Muthalib”
3.
Menjaga akal
Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu
sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu
tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (ilmu pengetahuan). (QS Ar Rahmaan: 33)
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran
kalam[1589], Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.(QS. Al Alaq 4-5)
[1589]
Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
4.
Menjaga harta
รถ Katakanlah:
"Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri
kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari
Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan Keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang fasik. (QS At Taubah: 24)
5.
Menjaga kehormatan
Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa
- bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.( QS. Al
Hujuraat: 13)
No comments:
Post a Comment